Aku Ingin Pulang (Cerpen) Bag. Pertama

Ilham sedang menunggu kereta yang akan membawanya ke ibukota untuk mengadu nasib setelah resmi diterima sebagai karyawan baru di perusahaan. Ibu Ilham dan adiknya juga menemani Ilham menanti kereta yang belum kunjung tiba.

Ibu Ilham         : nak, nanti segera kabari ibu ya kalau sudah sampai Jakarta.
Ilham : iya bu, nanti saya segera kasih kabar ke ibu. Eh bu, itu keretanya sudah datang.

Dari kejauhan terlihat kereta yang ditunggu oleh Ilham, tak perlu waktu lama – kereta pun berhenti sejenak memberi kesempatan kepada penumpang untuk berpamitan lalu naik dan mencari kursinya masing-masing. Ilham sudah tidak sabar ingin segera naik kereta namun ia redam dulu untuk menenangkan ibunya yang tengah berkaca-kaca seakan ingin meneteskan air mata melepaskan buah hatinya pergi jauh darinya.

Ilham : Ibu, saya janji akan bekerja keras dan suatu saat Ilham ingin ibu bahagia melihat Ilham sukses, Ilham mohon doanya bu. (sambil mencium tangan ibunya)
Ibu Ilham     : (sekuat tenaga menahan air mata yang ingin tertumpah) Iya nak, ibu akan selalu mendoakanmu, semoga kamu selalu sehat dan dimudahkan segala urusanmu nak.

Ilham memeluk ibu dan adiknya, lalu Ilham segera naik ke kereta dan menemukan tempat duduknya dekat jendela dan pandangan dari jendela pas ke ibu dan adiknya. Semua penumpang telah masuk dan masinis mulai menjalankan kembali keretanya. 

Ilham : ibuuu, Ilham berangkat dulu ya buuuuu (teriaknya dari jendela kereta)
Ibu Ilham         : (melambaikan tangan dan tersenyum) hatiii-hatiii naaak

Perlahan kereta melaju dan semakin kencang melaju, Ilham diam sejenak dan membuang jauh-jauh kekhawatiran di hatinya.

Kereta yang membawa Ilham sudah tidak kelihatan dan tiba-tiba ada seorang gadis yang memanggil ibu Ilham sambil terengah-engah. Ia pun berlari mendekati ibu Ilham.

Gadis : (Sambil terengah-engah) Bu, mas Ilham udah berangkat belum ibu?
Ibu Ilham         : baru saja berangkat nak, permisi ya, ibu mau pulang.
Gadis : tapi bu, saya kan baru aja datang bu, masak ditinggal pergi. (masih terengah engah)
Ibu Ilham         : maaf nak, ibu mau ngangkat jemuran ibu dirumah.
Gadis : huh,,,,, ya bu, hati-hati

Ibu Ilham pulang dan meninggalkan gadis itu sendirian. Gadis itu mulai lemas dan duduk dikursi.

Gadis : mas Ilham, aku sangat sedih kini kau pergi jauh dariku. Mas Ilham kembalilah mas, (ia menutup wajahnya agar tidak menangis, tapi tetap saja ia menangis)



Bersambung


SHARE THIS

Author:

Previous Post
Next Post