Terus Melangkah (Keep on Walking – Short Story) The Second Part

Tika dan Sindi menjawab serentak “Ooooookeeeeee bosssss”
Pingsut dimenangkan oleh Tika dan akhirnya mereka jalan-jalan ke mall.

4.EXT. DEPAN MALL – SEKITAR JAM 5 SORE
Setelah asyik mengelilingi seisi mall, Tika, Laura dan Sindi beranjak keluar dari mall, ketika mereka sampai di depan mall, mereka melihat Ramsi yang sedang duduk dibawah pohon depan mall. Mereka pun menghampiri Ramsi.

Tika, Laura, dan Sindi (bergaya detektif berjalan pelan menuju belakang Ramsi)

Laura mengagetkan Ramsi “Wooooeeeeeyyyyyyy”
Ramsi (kaget dan bersiap memukulkan gitarnya) “Eh kamu Laura, untung aja aku gak jadi mukul,hehe maaf ya”
Laura (sok keren, padahal takut saat akan dipukul tadi) “Wah loe itu, gitu aja mau mukul, besok-besok gak ngagetin lagi deh. Ohya, udah punya lagu baru belum?
Ramsi (sedikit malu dan bergetar ketika menjawab pertanyaan Laura) “Belum Laura, nanti aku kabarin kalau udah ada”
Laura   : “Oke, gue pulang dulu ya”

Laura, Tika, dan Sindi melanjutkan pulang.

Tika     : “Loe kenal dia? (tanya pada Laura)
Laura   : “Ya kenal lah, namanya Ramsi - dia itu temanku waktu SD, tapi kasihan, orang tuanya tiada ketika ia masih kecil, dan dia diasuh oleh pamannya yang kerjanya serabutan, dan yang lebih kasihan lagi, ia tidak bisa lanjut sekolah”
Tika dan Sindi serentak berkata: “Waaaaahhhhh kasihan banget”
Laura   : “Dan perlu kalian tahu ya, dia itu cerdas, waktu SD – ia selalu ranking pertama dan pernah juara pertama lomba puisi dan cipta lagu”
Tika dan Sindi terkagum serentak : “waaaaaaaaahhhhhhhh kerennnnnnnnn”
Sindi    : “Oya, tadi loe minta lagu baru dari dia buat apa?”
Tika   : “Kalau tebakan gue gak salah, pasti loe mau ngirim lagunya ke prosedur rekaman  atau di upload ke youtube kan?”
Sindi    : “Produser kaleeeee, wah parah nih anak”
Tika     : “Hahahaha”
Laura   : “Hahahaha, That’s right friends, aku kasihan banget sama dia, paling tidak bisa sedikit membantunya”

5.EXT. HARI MINGGU - TAMAN – SEKITAR JAM 9 PAGI
Laura dan Ramsi ketemu di taman dan Ramsi bermaksud untuk memperkenalkan lagu barunya.
Ramsi  : “Laura, lagu ini cocoknya yang nyanyi tu cewek”
Laura   : “Ciyus?”
Ramsi  : “Apa itu ciyus?”
Laura   : “Hahaha udah lupain aja, terus yang nyanyi siapa?”
Ramsi  : “Kamu, siapa lagi?”
Laura   : “Haaaaaah (kaget) kok aku?”
Ramsi  : “Coba dulu aja ya, nanti aku yang main gitar dan kamu yang nyanyi”

Sekali dua kali tiga kali empat kali lima kali, Laura belum bisa pas dengan nadanya, namun mereka berdua terus mencoba, mencoba dan mencoba.

Sejam kemudian, mereka berhasil memadukan alunan gitar dan suara Laura. Tiba-tiba Tika dan Sindi datang.

Tika dan Sindi serentak berkata :”Cieeeeeeee”
Laura   : “Weeehhh kenapa kalian tiba-tiba datang terus cieeeeeee. Kebetulan kalian datang, minta tolong rekamin kami donk. Kita punya lagu baru lho (dengan bangga berkata seperti itu)”
Ramsi  : “Kapan-kapan aja Laura”
Tika     : “Jangan bilang karna kamu berpakaian seperti itu ya!!” (bentak Tika)
Sindi    : “Husssss Loe ini ngomong apan sih Tik!!!!!!!” (tegur Sindi)
Laura   : “Heh heh heh… kok pada rebut, ngomongnya diatur dikit Tik, ini temanku juga”
Tika     : “Sori.. sori”
Ramsi  : “Memang bener kata mbaknya”
Tika     : “Jangan panggil mbak, pangil aja Tika” (sambil mengulurkan tangannya ke Ramsi)
Laura   : “Nah gitu donk, Sindi juga ayo” (perintah Laura)

Mereka akhirnya telah meleburkan suasana kaku dan telah menjadi empat sekawan yang hangat dan akrab tanpa pandang bulu.

Tika dan Sindi telah merekam Laura dan Ramsi.

Laura   : “Ramsi, kita pulang dulu ya, kapan-kapan ketemu lagi”
Ramsi  : “Hati-hati semuanya”

Laura, Sindi, dan Tika pulang kerumah masing-masing dan Ramsi berjalan menuju perempatan lampu merah dekat taman.

SHARE THIS

Author:

Previous Post
Next Post